
Jakarta, perisaihukum.com – Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Andika Perkasa memberikan kuliah umum kebangsaan di Universitas Indonesia (UI). Melalui materinya, Andika menyampaikan perihal kemerdekaan Indonesia yang ditegaskan bukanlah hadiah melainkan perjuangan.
“Kemerdekaan bangsa Indonesia yang kini dinikmati bukanlah pemberian apalagi hadiah, namun justru direbut dengan perjuangan dan pengorbanan darah bahkan nyawa para pejuang,” ucap Andika di Kampus UI Salemba Jakarta, Selasa (8/8/2023)
Pria yang juga pernah menjabat sebagai mantan
Panglima Kostrad ini mendorong para mahasiswa UI bisa bersungguh-sungguh untuk mempersiapkan dirinya dengan bekal intelektual yang memadai sebelum terjun di tengah masyarakat.
“Masa depan Indonesia ada di tangan anak-anak muda. Mereka dibekali dengan informasi yang begitu banyak di era tekhnologi,” jelasnya.
Andika meyakini, melimpahnya informasi melalui teknologi merupakan sebuah keuntungan bila dimanfaatkan dengan positif. Dia pun mengajak para peserta kuliah umum untuk menyimak video profil CEO Microsoft Satya Nadella dan CEO Alphabet Sundar Pichai
Menurutnya, dua sosok itu memberi inspirasi kepada anak-anak muda untuk gigih mengejar cita-cita walaupun punya banyak keterbatasan.
“Jadilah anak muda yang open minded, be impatient, jangan takut mencoba dan jangan takut gagal,” kata Andika.
Andika juga berharap para mahasiswa UI untuk terus gigih belajar dan mempersiapkan diri untuk ikut terlibat menuju Indonesia Emas tahun 2045 mendatang. Apalagi, kata dia, pemerintah di bawah kepemimpinan Joko Widodo sudah memberikan ruang yang besar kepada anak muda terlibat dalam pembangunan.
Menurut Andika, pemerintahan Jokowi patut diapresiasi dan didukung masyarakat karena masih menunjukkan prestasi di tengah dua tantangan besar yang dihadapi dunia dalam beberapa tahun belakangan ini, yakni pandemi Covid-19 dan perang Rusia-Ukraina.
“Setiap pemerintahan termasuk pemerintahan Pak Jokowi sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mempertahankan peningkatan yang konstan. Kita, 5 tahun terakhir ini kebetulan, kita dihadapkan pada dinamika yang memang tidak bisa dihindari lagi, pertama Covid-19 dan kedua perang Rusia dan Ukraina,” tutur Andika.
Menurut Andika, dalam 10 tahun kepemimpinan Jokowi, pemerintah begitu masif melakukan pembangunan di sektor infrastruktur. Bersamaan dengan itu, pemerintahan Jokowi juga gencar melaksanakan pembangunan manusia dengan berbagai program, yakni program pengentasan stunting, porsi anggaran besar di bidang pendidikan serta reformasi birokrasi di berbagai lembaga pemerintahan.
“Pemerintah saat ini punya legacy besar dalam menggarap pembangunan infrastruktur yang progresif dan merata. Itu pula didukung dengan pembangunan manusia yang nantinya akan melanjutkan tampuk kepemimpinan negara kita sehingga diharapkan bisa sejajar dengan negara-negara maju,” pungkas Andika.
Kedatangan Andika di Kampus UI mendapat antusiasme yang tinggi dari civitas UI. Di awal pemaparannya, Andika melakukan dialog interaktif dengan peserta kuliah umum. Salah satunya dengan Lydia, peserta yang usia sudah 67 tahun. Mahasiswa pascasarjana UI itu rela datang untuk bisa bertemu dengan Andika meski harus berkursi roda karena beberapa waktu lalu terkena serangan jantung blockage 98 persen.
“Saya memaksakan diri untuk hadir ke sini agar bisa bertemu langsung dengan Pak Andika,” tutur Lydia yang disambut dengan gemuruh tepuk tangan seisi Aula IASTH UI.
Perlu diketahui, Andika memang bukan jenderal biasa, ia juga akademisi yang punya banyak gelar akademik bergengsi yang ia dapatkan dari luar negeri, di antaranya George Washington University. Wajar bila banyak menyebut Andika Perkasa sebagai jenderal intelek. Saat ini, Andika Perkasa juga masuk dalam bursa bakal cawapres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
(Edo)