
Lampung Selatan, perisaihukum.com
Asep jamhur kepala Dinas Pendidikan Lampung Selatan, senyum man is sumringah, pasalnya bahas anggaran sebesar Rp, 688 m, hanya 20 menit selesai rabu 13 November 2024, ini dilakukan dengan BANGAR DPRD.
Badan Anggaran (Banggar) DPRD Lampung Selatan terlihat perlakukan khusus pada Dinas Pendidikan ( Disdik), seharusnya panitia anggaran teliti, karena membahas anggaran tahun 2025.
Mungkin panitia banggar DPRD tidak tertarik untuk membahas anggaran di Dinas Pendidikan (Disdik), bisa dibilang sangat cepat dan super istimewa .
Pembahasan materi berlangsung sekitar 20 menit, ini membuat para awak media bertanya tanya, ada apa Dinas Pendidikan dengan panitia anggaran
Seorang awak media, yang meliput kegiatan tersebut disebut jati dirinya, mengatakan , ini membahas anggaran sebesar Rp, 688 m, untuk kesejahteraan rakyat, anggaran berasal dari rakyat, harus nya bangga teliti dan akurat untuk membahas anggaran, terangnya. Selanjutnya masih sumber sama, mungkin ini yang membuat tanda tanya ada apa di belakang gedung sidang setelah selesai pembahasan.
Diketahui dalam rapat Banggar DPRD Lamsel, hadir Wakil Ketua 1 Merik Havit dari fraksi PDIP dan Wakil Ketua II. Beni Raharjo dari Fraksi Golkar, dan anggota dewan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Lamsel. Juga hadir, Sekda Lamsel Thamrin, Kepala BPKAD Wahidin Amin, dan Kepala Bapeda Lamsel Ariyan.
Asep Jamhur Kepala Dinas Pendidikan Lampung Selatan, awal ketika pembahasan Anggaran rabu 13 November 2004 bersama Banggar DPRD bernapas lega.
Pasalnya, dalam waktu 20 menit sidang materi tidak dibahas secara detail oleh anggota paniti anggaran DPRD.
Asep, dihadapan Banggar perkenalkan staf dan pejabat Disdik Sekdin, Cahyadi, Kabid Sapras Sri Widianto yang biasa dampingi tidak hadir akibat sakit, keterangan Asep Jamhur .
Berikutnya Asep, menerangkan anggaran Disdik tahun 2024-2025 mencapai Rp, 688,2 m , terbagi belanja koperasi sebesar 580 m, untuk belanja pegawai 420 m, belanja barang dan jasa 116 M, belanja hibah 44 m Lalu, belanja modal sebanyak 107 m, modal peralatan intensif 19 M, belanja gedung dan bangunan ( fisik) 75 M, berikut belanja modal lainnya 13 M.
Terkait rekomendasi komisi 3 dan 4, Kadisdik menerangkan, berdasarkan peraturan permendikbud tahun 2016, penarikan dana komite sekolah bukanlah pungutan, tapi sumbangan yang tidak ditentukan besar dan jumlahnya. “Ini demi untuk perbaikan dan kelancaran KBM di sekolah,” katanya.
Mendapatkan PKH PIP siswa tidak mampu, pendataan sesuai hasil koordinasi Disdik dengan Dinsos dan pihak desa. Setelah itu, data siswa yang tidak mampu itu diuplaud dalam dapodik sekolah.
Lalu di SK kan oleh kementrian. “Jadi, yang menentukan layak tidaknya siswa mendapatkan PIP itu, dari pemerintah pusat .
Berikutnya, data untuk siswa penerima PIP di Lamsel cukup banyak. “Yakni, untuk jenjang SD sebanyak 29,7 ribu dan untuk SMP 11,4 ribu, dengan jumlah seluruhnya 41.229 siswa,” terangnya.
Kemudian lanjut Asep, untuk kegiatan fisik yang sudah selesai pekerjaanya, akan masuk PHO, Dinas sudah berencana akan bersurat ke DPRD dan Kejaksaan. “Untuk mendampingi kami, ketika akan dilakukan serah terima.
lokasinya akan kami tentukan dulu, imbuh Asep, mengakhiri jawabannya. Asep juga menyebutkan untuk dana DAK fisik usulan ada 74 untuk 2025 sesuai aturan baru hanya Dinas PUPR yang akan melaksanakan kegiatan fisik.
Menariknya, dari paparan Kadisdik, ternyata hanya ada dua anggota Banggar saja berminat berkomentar. Adalah, Jenggiskan Haikal dari Demokrat minta jawaban tegas pihak eksekutif. “Dari dana fisik 107 M itu, dananya masih ada atau tidak,” tanya Jenggis. Merespon itu
Sekda Thamrin mengatakan dari tahun kemaren itu, dana DAK 74 M, tahun ini cuma 5 M. “Dan, untuk kegiatan fisiknya dilakukan di PUPR. Dan, kita belum tahu, dana itu dialihkan kesana atau tidak. Pergeseran ini, akibat adanya pergantian pimpinan di pusat,” jelas Sekda, diamini Kepala BPKAD Pak Wahid.
Sedangkan dewan lainnya meminta pihak eksekutif untuk setiap kegiatan yang akan PHO serah terima, baik di Disdik atau pun di OPD lainnya agar dapat selalu libatkan dewan. “Ini penting karna berkaitan dengan konstituen kita,” tutupnya.
Pimpinan rapat Merik Havit menyatakan rapat bersama Disdik selesai. Peserta rapat Banggar langsung bubar. Asep Jamhur, terlihat senyum dengan wajah sumringah bergegas keluar ruangan, ketika ditemui awak media di luar gedung dewan.
Asep Jamhur ketika ditanya wartawan jawab nya singkat dan cepat, tadikan lihat sendiri. Ya, sekarang sudah lega lah,” jawab Asep, sambil berlalu bergegas masuk ke dalam mobil yang sudah menunggu Asep Jamhur keluar dari pintu belakang gedung dewan Lamsel.
Editor, (SUTIYONO HERIANTO)