Yohanes 3:16, menyatakan, ‘’Karena demikian besar kasih Allah kepada isi dunia ini sehingga dikaruniakan Anak-Nya yang tunggal itu, supaya barangsiapa yang percaya kepada-Nya jangan binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.’’
Jakarta – Yohanes 11: 25-26 Jawab Yesus: “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, 26dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?”
Banyak sekali ayat-ayat dalam Alkitab yang menyatakan bahwa bila kita percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, maka kitapun akan selamat, tidak masuk neraka melainkan masuk ke dalam surga.
Ayat yang paling terkenal, yang oleh ahli Alkitab disebut sebagai pusat daripada Alkitab, yaitu Yohanes 3:16, menyatakan, ‘’Karena demikian besar kasih Allah kepada isi dunia ini sehingga dikaruniakan Anak-Nya yang tunggal itu, supaya barangsiapa yang percaya kepada-Nya jangan binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.’’
Penyamun yang disalib di samping kanan Tuhan Yesus juga mengalami kebahagiaan yang amat besar itu, karena ketika ia memohon, ‘’Ya, Yesus, ingatlah akan daku bila Engkau datang sebagai Raja.’’ Yang kemudian dijawab oleh Tuhan Yesus, “bahwa pada hari ini engkau akan bersama-Ku di dalam Firdaus. “ (Luk.23:42-43).
Maka benarlah apa yang dinyatakan oleh firman Allah dalam Efesus 2:8-9, “Sebab karena anugerah kamu diselamatkan oleh iman, itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu, jangan ada orang yang memegahkan diri.”
Jadi jelas sekali bahwa keselamatan adalah kehendak Allah, dan Allah faham benar bahwa manusia tidak akan bisa menyelamatkan dirinya tanpa anugerah-Nya. Itu sebabnya Allah telah menyediakannya melalui karya Illahi yang luar biasa yaitu pengorbanan Kristus di atas kayu salib Golgota.
Benarlah, bahwa keselamatan hanya ada di dalam Tuhan Yesus Kristus. (Kis.4:12). Kebenaran dan kebaikan akan menyertai hidup orang percaya. (Titus 2:14).
Pada hari Sabtu 31 Agustus 2024 pukul 18.08 WIB telah dipanggil pulang ke Rumah Bapa di surga Inang Rosida Nila Dewi Br. Sipayung pada usianya yang ke 62 Tahun di Rumah Sakit Primaya Bekasi.
Pdt. Jahenos Saragih suami dari Dra. Rosida Nila Dewi Br. Sipayung mengatakan,” Kami sudah hidup berdampingan bersama melalui suka duka kehidupan selama 37 tahun 3 bulan. Hari ini Istriku sudah kembali ke rumah Bapa di Surga,meskipun berkabung, namun sebagai orang Kristen kami percaya bahwa Istri tercinta Rosida Nila Dewi Br. Sipayung telah senang di surga.” Ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakan bahwa, semenjak bulan Maret 2024 Ibu Dra. Rosida Nila Dewi Br. Sipayung merasakan sesak dan diindikasikan ada penyempitan jantung, kemudian disarankan untuk dipasang Ring. Lalu pada bulan Juli 2024 dilakukanlah pemasangan Ring.
Proses pengobatan dan terapi tetap dilakukan, bahkan terapi datang ke rumah. Pada malam Jumat 30 Agustus 2024 tiba tiba Ibu Rosida merasa gelisah dan tidak bisa tenang, bahkan terjadi penurunan kesadaran sehinga dibawa ke Rumah Sakit Primaya yang menurut diagnose mengalami stroke dan koma.
Dan pada hari Sabtu 31 Agustus 2024 pukul 18.08 WIB Ibu Rosida Nila Dewi Sipayung telah dipanggil pulang ke Rumah Bapa di surga dengan tenang pada usianya yang ke 62 Tahun 5 bulan.
Almarhum Inang Rosida Nila Dewi Br. Sipayung kemudian dibawa ke Rumah DUka Bona Bagas di wilayah Pondok Rangon Jakarta Timur untuk dilakukan prosesi Ibadah duka, dan pada tanggal 02 September 2024 disemayamkan di pemakaman Gang Bitung Kampung Sawah Jakarta Timur sekitar pukul 15.00 WIB dihadiri ratusan pelayat, baik pihak keluarga besar, saudara dan sahabat.
Adapun riwayat hidup singkat Ibu Dra. Rosida Nila Dewi Br. Sipayung lahir di Siantar 9 Maret 1962 dari orangtua Bapak Alm. St. Drs. Kasim Sipayung dan Ibu Alm. St. Karmianta Br. Saragih Sumbayak, merupakan Anak ke-3 dari 7 bersaudara yaitu :
St. Rosdiana Sipayung/ St. TV Sinaga (Alm.)
Leonardo Sipayung, meninggal saat masih anak anak
Rosida Nila Dewi Sipayung – Menikah dengan Pdt. Jahenos Saragih
Pnt. Budiarman Sipayung menikah dengan Rostina Br. Simarmata
St. Wikrama Sipayung menikah dengan Rohny Ida Purba
St. Upa Sastranata Sipayung menikah dengan Rohmeriasti Damanik
St. Theresia Friska Sipayung menikah dengan St. Remansen Saragih
Pendidikan :
SD GKPS Pematang Siantar
SMPN I Pematang Siantar
SMA Negeri 3 Pematang Siantar
Universitas Sumatera Utara Fakultas Antropologi lulus tahun 1986
Riwayat Pekerjaan :
Pernah menjadi Dosen di Fakultas Antropologi Universitas Sumatera Utara (USU)
Dosen di Institut Abdi Sabda (ITAS) Medan
Dra. Rosida Nila Dewi Br. Sipayung menikah dengan Pdt. Jahenos Saragih Simarmata pada 11 Mei 1987 dan dikaruniai 4 orang anak dan 3 orang cucu. Anak-anak mereka adalah :
Irene Ruth Isabela Br. Simarmata, hela : Tommy Sihombing, Cucu : Kiona Eldora Br. Sihombing
Alfredo Phileo Simarmata, parumaen : Sisi Br. Sinaga, Cucu : Aruna Elisea Br. Simarmata
Almh. Cindy Claudia Br. Simarmata
Otniel Abiezer Simarmata
Seluruh acara prosesi kebaktian duka dan pemakaman berjalan dengan baik dan lancar.