
Digital Bisnis Jurusan Terbaru Binus International
Jakarta, perisaihukum.com
Berkembangnya teknologi modern dalam berbagai sektor kehidupan membuat job landscape juga semakin berubah. Bahkan, saat ini banyak orang yang kesulitan bersaing mencari lapangan pekerjaan karena kurangnya bekal pengetahuan dan skill yang up-to-date. Oleh karena itu, Binus Business School International Undergraduate program membuka satu jurusan baru bernama Digital Business Program.
Di era modern kini, banyak perusahaan yang mulai mengembangkan bisnisnya agar bisa beradaptasi dengan ekosistem digital. Sayangnya menurut laporan dari Dell, 93% dari perusahaan kesulitan untuk mencapai hal tersebut pada tahun 2030 nanti karena berbagai macam faktor. Dua faktor utama kegagalan tersebut adalah kurangnya strategi dan visi digital, serta kurangnya kemampuan sumber daya manusia.
Karena munculnya kedua masalah tersebut, kebutuhan terhadap sumber daya manusia yang mampu memahami dunia bisnis digital pun semakin tinggi. Hal ini juga disetujui oleh Drs. Andreas Chang, M.B.A, Direktur Kampus Binus Senayan.
“Dalam memulai atau melakukan transformasi bisnis ke dalam ekosistem digital, tidak hanya dibutuhkan pengetahuan dan skill mengenai sistem informasi terbaru saja. Tapi, dibutuhkan juga pengetahuan seputar bisnis dan manajemen serta pemahaman terhadap dunia finance.” ucap Andreas Chang saat membuka Diskusi Tehnologi di Auditorium Binus Senayan, Hari Sabtu (13/5/2023).
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, dibutuhkan program higher education yang mampu mempersiapkan mahasiswanya dalam menghadapi era digital ini. Meskipun menurut Institute for the Future sekitar 85% pekerjaan di tahun 2030 belum ditemukan saat ini, ada beberapa skill sets yang bisa dipelajari untuk menghadapi hal tersebut. Sebut saja kemauan untuk mempelajari teknologi terbaru, pemahaman dan penggunaan teknologi untuk bisnis, pengetahuan seputar keamanan digital, dan masih banyak lagi.
Untuk memenuhi kebutuhan terhadap sumber daya manusia yang memahami dunia bisnis digital, Binus International membuka sebuah program undergraduate kelas internasional yang bernama Digital Business. Pada jurusan ini, mahasiswa akan mempelajari penggunaan teknologi informasi untuk mengubah bisnis agar bisa
beradaptasi dengan ekosistem digital.
Dalam membantu mahasiswa memahami dunia digital business, studi ini akan fokus pada beberapa hal seperti modelling bisnis digital yang berkelanjutan, mengubah model bisnis ke ekosistem digital, analisis data, hingga strategi entrepreneur. Selain itu, program satu ini juga akan fokus pada perkembangan dunia finansial modern
seperti digital banking dan finance technology.
Dr. Asnan Furinto, S.T., M.M, Dekan BINUS Business School International Undergraduate Program, mengungkapkan alasan beberapa fokus studi tersebut dipilih,
“Beberapa fokus studi dalam Digital Business ini dipilih agar mahasiswa tidak hanya belajar mengenai tools teknologi digital saja, tapi juga implementasinya dalam dunia bisnis.” ujar Asnan Furinto, hadir lewat zoom dari Australia.
Asnan melanjutkan,
Diharapkan lulusan dari jurusan Digital Business Binus International bisa bersaing dalam job landscape modern dengan menjadi seorang digital business professional, digital specialist, atau seorang analyst.
” Selain itu, lulusan dari jurusan satu ini juga berkesempatan untuk menjadi seorang entrepreneur atau start-up founder yang mampu membangun bisnis di dalam ekosistem digital. Dan Binus International Jawab Kebutuhan High School Student Akan Global Education.” Imbuhnya.
Drs. Andreas Chang, M.B.A, menuturkan,
Sebagai bagian dari Binus International Undergraduate Program, jurusan Digital Business juga akan membantu mahasiswa untuk beradaptasi agar siap menghadapi dunia global. Melalui penerapan global experience, Binus akan menyediakan lingkungan belajar dengan standar internasional yang tidak terbatas pada kurikulum,
tapi juga fasilitas belajar dan tenaga pengajar yang tersedia.
“Tidak berhenti di situ, Binus International juga telah bekerja sama dengan beberapa universitas di dunia dalam menjalankan program double degree. Beberapa universitas partner dari Binus adalah Boston University, Bournemouth University, hingga Victoria University of Wellington yang menawarkan program 3+1 untuk mahasiswanya. Bahkan, ada juga program 4+0 dari University of Newcastle yang berarti mahasiswa tidak perlu menghabiskan waktu di luar negeri untuk mendapatkan dua gelar yang dikejar.” Tutur Andreas sebagai Direktur Kampus Binus Senayan.
Adanya penerapan global experience dalam kampus Binus dan program double degree bersama universitas partner ini merupakan jawaban akan kebutuhan terhadap sumber daya manusia yang siap menghadapi dunia global. Apalagi saat ini, banyak orang tua dan high school student yang memahami pentingnya global education untuk masa depan mereka.
“Dengan dibukanya jurusan Digital Business sebagai bagian dari BINUS International Undergraduate Program, diharapkan agar mahasiswa tidak hanya siap menghadapi dunia bisnis yang beralih ke ekosistem digital. Tetapi, mahasiswa juga mampu untuk bersaing secara global dalam membangun atau melakukan transformasi bisnis tersebut.”pungkas Andreas.
(Edo)
