
Warga Kampung Sawah RW 11 Siap Pertumahan Darah ( MATI ) Untuk Pertahankan Hak Nya Dari Mafia Tanah Yang Mengurita
Jakarta, perisaihukum.com Kami siap mati di atas lahan tanah rumah kami yang sudah kami bangun turun menurun dari nenek moyang kami.”
Itulah ungkapan rasa kecewa warga karena sudah merasa Hak nya dirampas oleh diduga Oknum oknum Mafia Tanah sehingga pemerintah pun belum dapat memberikan solusi yang terbaik serta jalan keluar yang hikmat kepada kami warga. “Pungkasnya Warga.
Sambil menahan Air Mata para warga Kampung Sawah RW 11 yang meliputi RT 5,6,8,9,10 Kelurahan Semper Timur Kecamatan Cilincing Jakarta Utara, ( Kami membangun gubuk kami bukan mudah bukan gampang. Kami bangun tanpa adanya bantuan Pemerintah, tidak ada sama sekali dibantu. Semua berawal dari perjuangan keringat dimana tanah ini dulunya adalah Rawa rawa namun kami yakin kami bisa membangun secara perlahan juga sabar sampai sudah lebih kami 20 Tahun lamanya tinggal berdiri ditanah ini sampai kami berterima kasih bersyukur kepada Pemerintahan Kelurahan dan Kecamatan yang sudah menjadikan kami Warga dengan dibuatnya Kartu Tanda Penduduk (KTP). “Pungkasnya Warga.
Maka pada Hari ini 2 Oktober 2022 kami para warga yang turut diberikan support rasa solidaritas dari Organisasi Masyarakat yang hadir menyampaikan dan meminta kepada Pemerintah Khusus kepada Bapak Negara kami Bapak IR.JOKO WIDODO Sebagai PRESIDEN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA turun lah secara langsung menyelesaikan polemik yang menimpah kami karena kami menduga bilamana dalam pembebasan lahan ini Diduga ada Oknum-oknum tidak bertanggung jawab juga Oknum Mafia Tanah yang ingin mengambil keuntungan untuk kepentingan kantong pribadi maupun masing tim Diduga Oknum tersebut. “Tegas Warga.
Tambahnya warga, dalam kegiatan aksi kami hari ini dengan tegas secara sadar tidak ada satupun yang meminta ataupun yang menunggangi tetapi ini atas dasar keinginan kami warga dari hati kecil kami dan kami juga tidak menggangu jalannya pekerjaan Pemerintah konon menahan maupun memberhentikan sama sekali tidak. Silahkan pemerintah jalankan program nya kami tidak melarang asal kami minta jangan lewat dari batas pemagaran atau tanda yang sudah kami buat karena sampai saat ini terlihat alat berat yang ada di lokasi terus perlahan lahan mencoba masuk ke lahan kami yang kami perjuangkan.
Sekali lagi kami tidak melarang. Kami mendukung. Namun selesaikan lah terlebih dahulu apa yang kami minta, yang kami perjuangkan sebagaimana mestinya Hak kami. Maka apabila Pemerintah tidak melihat, mendengar juga memberikan jelas Pemerintah tidak Pro Rakyat kaum kecil yang tertindas maka jangan salah kan kami atau usir paksa kami karena kami akan terus bertahan berjuang tanpa lelah. “Tegasnya Tokoh Warga.
( Arman Jenggot/Iki Gond ).
