
Bekasi, perisaihukum.com – Topeng bermuka Presiden RI Joko Widodo kemudian wajah Kepala Kejaksaan Agung, Sanitiar Burhanuddin, SH, MH dan terakhir wajah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bermunculan saat aksi demo di depan Pengadilan Negeri Bekasi. Apa yang terjadi dengan topeng tersebut. Rupanya pemakaian topeng tersebut menyangkut kasus hukum yang menimpa Gunata Prajaya Halim dan Wahab Halim (GPH & WH). Demo tersebut dilakukan karena kesal kasus Gunata Prajaya Halim dan Wahab Halim dikriminalisasi oleh PN Kota Bekasi. Aksi demo telah berlangsung sebanyak 3 kali dan masih dengan tema yang sama “Jika Penegakan Hukum Nasional ingin dibuktikan maka bebaskan Gunata Prajaya Halim dan Wahab Halim”.
Menurut Arief P. Suwendi, Koordinator Nasional (Kordnas) Aliansi Wartawan Non Mainstream Indonesia (Alwanmi) mengatakan, aksi demo ini adalah yang ketiga kali. Aksi kali ini menghadirkan ketiga Tokoh Nasional dalam bentuk topeng sebagai roh kehadiran 3 tokoh bangsa yang merupakan panglima perang terhadap Mafia tanah, mafia peradilan, dsb khususnya dalam menuju INDONESIA EMAS 2045 dimana diperlukan pemerintahan yang clean and clear termasuk dalam sektor Peradilan hukum

“Topeng Presiden, Jaksa Agung dan Menteri AHY yang kami pakai sebagai simbol pengawasan dan pesan besar kepada para hakim dan Jaksa dalam kasus Gunata dan Wahab Halim. Topeng Joko Widodo sebagai Presiden RI, berpesan mafia tanah hanya akan menyulitkan masyarakat dalam mengurus sertifikat. Kalau masih ada mafia yang main-main silahkan detik Itu juga gebuk, gebuk, gebuk. ” Ucap Arief saat memimpin aksi demo depan PN Bekasi Hari Rabu (8/5/2024).
Arief melanjutkan, sedangkan topeng Kepala Kejaksaan Agung (Kejagung), Sanitiar Burhanuddin, SH, MH menyangkut kepastian hukum terhadap kasus apapun. Sedangkan yang dialami oleh Gunata Prajaya Halim menyangkut mafia tanah.
” Harapan kepada bapak Kejagung diharapkan oleh masyarakat pencari keadilan. Karena beliau pernah mengatakan, Kepada seluruh warga Adhyaksa, jangan rusak kepercayaan masyarakat yang telah susah payah kita bangun dan kita raih selama ini. Serta jangan pernah terlintas sedikitpun dipikirkan saudara untuk terlibat atau mengambil keuntungan dari setiap perkara yang ditangani.” Imbuh Kang Arief, panggilan akrab rekan wartawan kepada beliau.
Berikutnya topeng Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) , Arief menjelaskan, kenapa topeng AHY juga dipakai oleh para peserta aksi. Karena Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) adalah Mentri Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN). Sekaligus mengingatkan kepada para pegawai ATR/BPN Kota Bekasi dan dimana pun berada untuk ikut memerangi mafia tanah, bukan sebaliknya.
Sekjen Alwanmi, Chrisman A.Simanjuntak menambahkan, Menteri AHY seharusnya dapat memanggil staf yang di BPN Kota Bekasi mengenai kasus Over-lappingnya lahan yang menjadi kasus, termasuk bagaimana bisa kemudian SHM yang disengketakan dapat menjadi agunan bank Mandiri. Bagaimana bisapun anak buah Menteri AHY meminta Gunata membayar Over-lapping sedangkan idealnya disidangkan melalui PTUN bukan di ranah Pidana.
“Tema Aksi ke-3 ini adalah Mask Day, May Day !, simbol jika proses hukum terhadap Gunata Prajaya Halim (GPH) dan Wahab Halim (WH) ibarat pesawat yang sudah oleng dan akan jatuh ke bumi. Sedangkan didalam pesawat itu juga berisi ratusan bahkan jutaan harapan rakyat Indonesia untuk perlawanan atas Mafia Tanah termasuk Mafia Peradilan juga. Demo akan dilakukan kembali depan PN Kota Bekasi hingga GPH & WH bebas murmi dari segala tuntutan”, tutup Arief disertai anggota Alwanmi, W.Bibib, Anggiat Sugiatto dan Welhelem Laisina.
(@edo)
