
Probolinggo, perisaihukum.com
Untuk kesekian kalinya, kegiatan pertambangan PT Batu Berkah Probolinggo di bibir sungai Pancar Glagas mendapatkan kendala dalam menjalankan aktifitasnya
Seperti diketahui bahwa rencana areal yang akan dilakukan kegiatan pengambilan sirtu disekitar sungai pancar Glagas oleh PT.Batu Berkah Probolinggo seluas 25 hektar lebih. Areal tersebut meliputi Desa Glagah Kecamatan Pakuniran dan Desa Pandean, Alastengah serta Desa Kalikajar Wetan Kecamatan Paiton
Kendala pertama adalah dengan pemerintah desa Glagah dimana, pemdes setempat sempat melakukan komplain pada pihak penambang karena yang diuruk diklaim sebagai Tanah khas desa (TKD) setempat dengan luas sekitar 2 hektar lebih. Akibat protes tersebut, ahirnya kegiatan bergeser ke Desa Pandean
Dianggap tidak ada pemberitahuan sebelumnya bahwa akan ada kegiatan pertambangan ahirnya pemdes Pandean juga sempat melakukan protes dan meminta agar kegiatan tidak dilanjutkan. Mediasi kemudian dilakukan antara pihak penambang dengan warga pemilik lahan ahirnya, ada sebuah kesepakatan, kemudian pada hari berikutnya kegiatan dilanjutkan kembali
Setelah sekitar seminggu kegiatan dilakukan, terjadi error lagi antara warga pemilik lahan dengan pengusaha, kegiatan bergeser pada lahan lainnya yang masih dalam lingkup Desa Pandean, menurut informasi lahan baru tersebut adalah milik salah satu kades di wilayah Kecamatan Paiton. Pada Senen (2/10) kemaren, warga pemilik lahan melakukan penutupan terhadap akses atau jalan yang dilalui para armada pengangkut material dari PT.Batu Berkah Probolinggo
Diketahui, bahwa yang melakukan penutupan adalah pemilik lahan yang di Uruk sebelumnya ” dengan kami terjadi error, kemudian kegiatan bergeser pada lahan lainnya tapi, jalan yang dilalui adalah lahan kami. Berhubung jalan yang dilewati adalah milik kami dan tidak ada ijin atau pamit ahirnya kami tutup. Lagi pula dengan kami belum ada titik temu untuk sebuah komitmen”. Terang salah satu pemilik lahan yang ditambang sebelumnya
” Jalan akan kami buka kembali jika segala urusan yang berkaitan dengan tambang pihak penambang sudah selesai dengan kami. Husus hari ini kami buka lagi karena banyak mobil pengangkut material kadung menumpuk di sungai, tapi besok jalan itu akan kami tutup lagi”, kata salah satu warga lainnya Selasa (3/10).
Penulis : Afandy