
Kalianda Perisai Hukum.
APH, Aparat Penegak Hukum Kejaksaan Negri Kalianda akan menyelidiki dan meminta keterangan sejumlah awak media yang mengetahui terkait dugaan setoran grafitipikasi 17,5 ℅ proyek 2024 Dinas Pendidikan lampung selatan.
Proyek fisik Dinas Pendidikan 2024 mencapai Rp, 70 m pekerjaan gedung baru dan rehab gedung sekolah, laboratorium, rehab dan ruang kesehatan sekolah, di kabupaten Lampung Selatan.
Sumber orang dinas pendidikan enggan disebut namanya, mengatakan Sri Widianto Pejabat Pembuat Komitmen ( PPK ) kegiatan proyek, sebagai Kepala bidang ( Sarpras) , dia selalu PPK yang bertanggung jawab terkait seluruh kegiatan pelaksanaan proyek tahun 2024 , baek mengenai proses tender atau penunjukan langsung ( PL) itu smua pekerjaan di bagi menjadi 70 paket pekerjaan dengan jumlah nilai paket kerjaan variasi.
Selanjutnya masih sumber yang sama sepetahuan kami paket proyek itu ada nilai setoran dari pihak 3 yang diberikan pada Pejabat Pembuat Komitman ( PPK) Sri Widianto jumlah setoran mencapai 17, 5 ℅ bisa kita kiat berpa besar kisaran kali tahun 2024 proyek fisik mencapai Rp, 70 m yang diterima PPK mencapai 17,5 ℅ sekitar Rp, 9 m yang masuk di kantong Dinas Pendidikan terangnya.
Sumber data informasi didapat dilapangan lokasi kegiatan proyek, cara untuk sebagai pemenang tender dan penunjukan langsung dapat di lakukan lobi lobi atau istilah KKN dengan ketentuan ada jamu sebagai suport diberikan pada pejabat PPK Dinas Pendidikan.
Ditempat terpisah, Sekolah Dasar ( SD) negri 2 Ruguk kecamatan ketapang, mendapat alokasi gedung laboratorium 2024, namun pihak rekanan menggunakan rangka baja tak sesuai bestek rancan anggaran belanja ( RAB) karena rekanan pasang kerangka baja tak kualitas SNi standar nasional, dipasang kerangka baja ringan non SNI, sebelum di pasang baja ringan di cat semprot dulu, agar mirip SNi. Ini ragukan, tempo tidak waktu lama akan ambruk.
Yuda warga ketapang juga sebagai pengawss pekerjaan dari rekanan membenarkan bahwa kerangka baja yang dipasang dengan harga Rp, 17 juta sebelum dipasang baja ringan di cat semprot lebih dulu, untuk membohongi pihak Dinas biar tampak seperti asli, seharusnya sesuai dengan RAB harus gunakan kerangka baja gold harga Rp, 80 juta sudah standar nasional dan E katalog.
Pasalnya, Proyek gedung bangunan laboratorium SD negri 2 Ruguk menggunakan anggaran APBD tahun 2024, tertera jelas RAB gedung ada item untuk kerangka baja ringan penyangga atap bangunan, harus menggunakan kerangka baja standar nasional dan berlisensi nasional kekuatan dan ketangguhanya tak diragukan,
Namun sebaliknya pihak rekanan yang pemenang tender tak ikuti petunjuk RAB, menggunakan kerangka baja ringan dibawah standar, modusnya kerangka baja ringan di cat semprot, untuk mengelabui Dinas Pendidikan dan pihak Sekolah.
( SUTIYONO HERIANTO).