
KENDARI, Perisai Hukum. Com– Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, ASR-Hugua, memaparkan strategi jangka panjang untuk mengatasi tantangan ekonomi jika cadangan nikel di Sulawesi Tenggara (Sultra) habis. Pernyataan tersebut disampaikan Hugua dalam sesi wawancara setelah debat publik ketiga di Claro Hotel Kendari.
Hugua menjelaskan, kepemimpinan ASR-Hugua akan mengadopsi pendekatan strategis mirip dengan yang diterapkan negara-negara di Timur Tengah saat menghadapi penurunan sumber daya tambang mereka.
“Ketika tambang habis, mereka melakukan shifting ke sektor lain. Ini adalah langkah strategis yang juga akan kami terapkan dalam 10 tahun mendatang,” ujar Hugua.
Hugua menyebutkan bahwa ASR-Hugua akan berfokus pada diversifikasi ekonomi, terutama pada sektor-sektor unggulan seperti perikanan, pariwisata, pertanian, dan industri kreatif. Potensi besar Sulawesi Tenggara dalam bidang pariwisata menjadi salah satu prioritas utama.
“Kita punya kekayaan alam yang luar biasa. Laut, pantai, gunung, sungai, hingga danau semuanya ada di Sulawesi Tenggara. Pariwisata ini bisa menjadi kekuatan ekonomi baru,” jelasnya.
Lebih lanjut, Hugua menambahkan bahwa sektor perikanan juga memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan, mengingat posisi geografis Sultra yang strategis di wilayah maritim Indonesia.
ASR-Hugua juga akan mendorong pengembangan ekoturisme sebagai bagian dari strategi ekonomi pasca-nikel. Selain itu, industri kreatif akan menjadi pilar utama dalam menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan daerah.
“Kami akan mengembalikan fokus pada sektor pertanian, perikanan, dan ekoturisme. Dengan mengoptimalkan potensi ini, kami yakin Sultra tetap bisa tumbuh meski sumber daya tambang menipis,” ungkap Hugua.
Pendekatan strategis ini, menurut pasangan ASR-Hugua, dirancang untuk memastikan keberlanjutan ekonomi Sulawesi Tenggara, sekaligus melindungi lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dengan visi ini, ASR-Hugua menunjukkan komitmen mereka untuk membangun Sulawesi Tenggara yang tangguh dan mandiri, meskipun menghadapi tantangan dalam pengelolaan sumber daya alam
Reporter:Rusmin