Banjarbaru, – Perisaihukum.com
Direktur eksekutif Parlemen Jalanan, Badrul Ain Sanusi Al Afif, S.H., M.H., angkat suara terkait konflik yang tengah menjadi sorotan antara aktivis pejuang demokrasi( aliansyah) dan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Kalimantan Selatan.
Dalam pernyataannya yang disampaikan pada Kamis, (12/9/24), Badrul Ain mengecam tindakan oknum Kadisdik Kalsel yang terkesan arogan seperti seorang preman dalam menghadapi aksi demo masyarakat.
Ia menilai bahwa sikap Pejabat publik yang banyak mengundang polemik luas dan menjadi topik trending di media sosial, mencerminkan contoh etika buruk seorang pejabat di hadapan para pendidik.
Menurut Badrul Ain, oknum Kepala Dinas tersebut sangat tidak layak untuk memegang jabatan sebagai Kadisdik, dan ia mendesak kepada Gubernur untuk segera melakukan pergantian.
“Madun telah memicu permasalahan yang tidak hanya merugikan citra dunia pendidikan tetapi juga menurunkan standar etika yang seharusnya dicontohkan oleh para pemimpin pendidikan,” ujar Badrul Ain.
Lebih jauh, Badrul Ain juga mengungkapkan keprihatinan mendalam terkait ancaman yang diterima oleh para aktivis pejuang demokrasi yang terlibat dalam aksi protes terkait isu ini.
Ia mengecam keras upaya-upaya intimidasi melalui telepon yang dinilai sebagai serangan terhadap prinsip demokrasi.
“Ini adalah tindakan yang sangat merugikan demokrasi banua. Kami, para aktivis, tidak akan tinggal diam menghadapi ancaman semacam ini,” tegasnya.
Badrul Ain menambahkan bahwa para aktivis, tanpa memandang afiliasi politik atau golongan, berkomitmen untuk membela kebenaran dan tidak akan membiarkan adanya upaya untuk membungkam suara demokrasi. Ia juga mengungkapkan kekhawatirannya mengenai laporan bahwa ada upaya pengawasan dan penguntitan terhadap aktivis.
“Kami telah mendapatkan informasi mengenai tindakan penguntitan ini, dan kami meminta agar pihak-pihak yang terlibat segera dihentikan,” ujar Badrul Ain.
Ia menegaskan bahwa para aktivis akan terus berjuang dan mencari tahu siapa yang berada di balik tindakan-tindakan tersebut.
Badrul Ain kembali menegaskan bahwa dalam waktu dekat akan mengumpulkan seluruh aktivis di banua untuk menyikapi permasalahan ini.prisifnya satu di sentuh semua aktivis akan bergerak sehingga semua komit untuk mendukung tegaknya demokrasi dan menegakkan kebenaran.
“Kami akan bersatu dan tidak akan membiarkan ada pihak mana pun yang mencoba mengganggu proses demokrasi di Kalimantan Selatan. Kami akan terus berjuang hingga kebenaran ditegakkan,” pungkasnya.
Reporter: Riska