
Pasuruan, ; Perisaihukum.com
Semakin hari para pedagang pasar di pasar tradisional nguling kabupaten pasuruan semakin semrawut dan amburadul.
Kesemrawutan pedagang baik kios,bedak dan lapak para penjual dipasar nguling seolah sengaja dibiarkan dan bahkan dimanfaatkan oleh oknum petugas pasar untuk meraup untung dari penjualan lokasi lapak pada pedagang yang menempatinya.
Kesan amburadulnya penataan dipasar nguling terlihat dimulai pada pintu masuk utama sebelah timur ataupun pintu masuk sebelah barat tepat di depan kantor kepala pasar nguling. Dimana kios pedagang yang hampir kesemuanya menambah bentuk bangunan kios dengan menutup pedestrian jalan hingga sebagian menutup badan jalan utama.
Tak cukup penambahan kios pedagang, amburadul nya penataan pasar nguling diperparah dengan lapak para pedagang buah, sayur hingga barang barang klontong seolah seenaknya digelar dibadan jalan utama. “Ya itu mas, makin semrawut saja pasar nguling ini dalam setengah tahun ini. ” Para pedagang ikan seenaknya berjualan di badan jalan sehingga ya tiap masuk pasar nguling bau menyengat aroma busuk limbah ikan dan ceceran air bekas cucianya juga meluber kemana mana ,Keluh zuleha pengunjung pasar nguling.

Tak cukup disitu, andre pedagang telur dari luar daerah mengeluhkan sulitnya akses masuk pasar nguling karena badan jalan banyak digunakan para pedagang untuk mendirikan lapak dagangannya. “Ditambah dengan parkir sepeda para pengunjung yang rata rata dijalan, wah komplit semrawut pasar nguling saat ini. ” Lha ya apa yang dikerjakan Dinas pasar dan petugas pasar nguling ini tiap hari. “Kok kayaknya tidak bisa kerja mereka itu. Ungkap andre dengan wajah kesal.
Sementara, Mujahidin kepala pasar nguling dikonfirmasi media ini melalui pesan whatsapp terkait semrawutnya penataan pasar nguling terhadap para pedagang hingga memakai badan jalan,tidak langsung bisa merespon. Baru sekitar 5 jam kemudian ketika dikonfirmasi ulang soal jawaban konfirmasi, kepala pasar meminta untuk bisa ketemu di kantor pasar. “Bukanya tidak respon mas, tapi banyak yang dipikirkan. ” Sampean kalau ada perlu datang saja senin ke kantor. Balasnya. Jumat 21/6.
Atas semrawutnya penataan pasar tradisional nguling, Sudarsono, SH. ketua Tameng perjuangan rakyat anti korupsi (Tamperak) propinsi Jawa Timur meminta kepala dinas perindustrian dan perdagangan (Disperindag) kabupaten pasuruan untuk turun langsung melakukan sidak dan evaluasi ke pasar tradisional tersebut.
“Pejabat Disperindag itu kan di gaji untuk menata pasar milik pemerintah daerah lebih baik.anggaran rakyat yang dikelola juga miliaran .” Kalau masih semrawut dan amburadul untuk apa ada Dinas pasar dan kepala pasar. Uruskan saja ke tukang parkir untuk mengelolah pasar kalau gitu. Ungkap pria 50 tahun ini geram. (Has/rul)