Jakarta, perisaihukum.com
Kasus pemutusan kontrak sepihak terkait tender pengadaan smart classroom UIN KHAS Jember masih terus bergulir hingga ke Mahkamah Agung (MA). Kasus ini masih terus berproses hingga berita ini diturunkan.
Kasus ini dimulai dari adanya proses tender pengadaan _smart classroom_ di UIN KHAS Jember yang pada tender kedua dimenangkan oleh CV Line. Namun, ketika barang datang dan dilakukan uji, pihak UIN KHAS Jember tidak mau menerima barang tersebut dan mengadakan tender kembali. Hal itu berujung pada dilanyangkannya gugatan oleh CV Line terhadap UIN KHAS Jember ke Pengadilan Negeri Jember. CV Line pun menang atas gugatan tersebut.
Akan tetapi, terdapat hal yang menggelitik dalam proses pengadaan tender ini. Di mana, pemenang tender yang ketiga adalah perusahaan yang sebelumnya di tunjuk oleh UIN KHAS Jember pada tender pertama. Perusahaan tersebut yaitu CV Kanani yang merupakan penawar terendah ke-lima dalam proses tender pertama.
Hasil penelusuran wartawan media ini, diketahui alamat kantor yang tertera di laman LPSE dari perusahaan pemenang tender pertama dan ketiga itu merupakan sebuah ruko yang ditempati untuk menjual seal karet untuk mesin.
“Lha CV Kanani ini toko yang jual seal karet untuk mesin bang,” jelas salah satu penjaga yang minta tidak disebutkan namanya.
Narasumber itu menjelaskan bahwa sepengetahuannya dari dulu CV Kanani merupakan perusahaan yang bergerak untuk menjual _seal_ karet. Ia juga menuturkan bahwa belum ada perubahan terkait bidang usaha tersebut. Bahkan, narasumber juga terkejut saat wartawan menyebutkan CV Kanani sebagai penjual perangkat komputer.
“Karena selama saya di sini, saya nggak pernah tau kalau CV Kanani jualan perangkat komputer,” lanjut pria berlogat batak ini.
Akan tetapi, saat ditanya tentang siapa pemilik dari toko yang diduga ditempati alamat CV Kanani ini, pihaknya tidak bersedia menjawab.
“Kalau masalah ini saya tidak bisa menjawab, mendingan langsung saja bang,” jelasnya.
Belum ada penjelasan pasti, terkait dengan pemilik toko yang diduga dijadikan alamat perusahaan oleh CV Kanani ini. Bahkan penjaga toko pun yang kami coba mintai keterangan belum bersedia berkomentar.
“Kalau terkait dengan pertanyaan bapak, langsung ke bos saja, tapi saat ini bos lagi tidak ada di toko, “pungkasnya.
(red)
Related Stories
September 7, 2024