Erik Thohir dan Transformasi Sepakbola
Jakarta, perisaihukum.com
PSSI baru saja memilih ketua umum dan Erik Thohir terpilih menjadi Ketua Umum definitive. Dengan terpilihnya Erik Thoir menjadi ketua umum membawa angin segar dalam dunia persepakbolaan di tanah air. Sepak terjang Erik thohir di dunia perspakbolaan bukanlah pemain baru apalagi pernah menjadi presiden Intermilan yang notabene merupakan Club dengan reputasi internasional.
Tentu banyak PR yang harus di selesaikan satu persatu dan itu tidak mudah yang paling laten serta membuat sepakbola kita stagnan adalah prilaku ekosistem dalam dunia persepakbolaan yang bagai mata rantai mengait masuk dalam perangkap “mafia sepak bola “.
Menurut Dr. Taufan Hunneman, Isu mafia tentu sulit di buktikan namun banyak tangan yang tidak terlihat selama ini terasa mengatur pertandingan dalam liga kompetisi kita.
Melihat gebrakan pertama yang dilakukan oleh Erik Thohir dengan berpusat pada tiga pembenahan.
” Terdiri dari sumberdaya perwasitan, system persepakbolaan dan inovasi memberikan harapan masa depan persepakbolaan di tanah air yang kita harapkan akan banyak meraih prestasi. Ketiga hal ini menjadi satu kesatuan yang harus di selesaikan secara komprehensif.” Ucap Taufan sesuai rilis berita yang diterima redaksi perisaihukum.com, hari Senin (27/02/2023).
Pertemuan Erik Thoir dengan rohadi, wasit liga 2 yang juga pedagang kembang tahu ini menjadi momentum wujud di mulainya program mensejahterakan wasit sebab ini merupakan celah dan sumber praktik penyuapan di lapangan, jika wasit masih minim aspek kesejahteraan.
Taufan melanjutkan, Mensejahterakan wasit ini merupakan pendekatan Erik Thohir yang paling mendasar sebab apapun pilihan strategi kita tanpa menguatkan aspek manusia hanya menjadikan manusia semata sebagai alat maka akan kehilangan
subtantifnya karena itu sama saja dengan membangun tapi lupa memberdayakan masyarakat.
“Fokus pada kesejahteraan wasit merupakan jalan strategis yang tepat dan on the track untuk mewujudkan dan menandai di mulainya transformasi di tubuh PSSI.” Imbuh Taufan.
Harapan kualitas wasit yang professional harus diikuti dengan hasil yang seimbang dari pendapatan.
Selain wasit yang menjadi variable signifikan, Erik thohir sebagai ketua PSSI yang baru di harapkan membangun system persepakbolaan yang professional.
Taufan menekankan,
Pengalaman menjadi presiden intermilan yang merupakan club raksasa internasional merupakan hal yang berharga mengingat italia merupakan negara dengan industry sepakbola yang paling kompetitif dan juga kuat pengawasan dengan komitmen organisasi sepak bola italia, FIGC ( federasi sepakbola italia ) yang berhasil membongkar skandal sepakbola.
” Ini menunjukkan negara italia tidak main-main dalam menciptakan ekosistem sepakbola yang bebas dari tangan-tangan para mafia.
Pengalaman bersama klub raksasa, intermilan di negara yang merupakan kekutan raksasa sepakbola dunia ini yang tidak di punyai oleh para pengurus PSSI sebelumnya. Modal inilah yang bisa di jadikan benchmark untuk membangun sepakbola Indonesia. Liga yang professional di support oleh industry dan akademi yang mencetak para pemain muda berbakat akan menjadi ajang penyuplai pemain professional liga dan nasional sehingga kelak kita mempunyai pemain-pemain kelas Asean hingga dunia.” Lanjutnya.
Teringat pada dekade tahun 1980an kita kenal nama ricky yakobi yang bermain di liga jepang, Matsushita FC merupakan pemain yang lahir dari liga professional dan beberapa pemain yang cukup legendaris di era itu karena liga kompetisi baik galatama maupun perserikatan yang menyajikan kompetisi berkelas.
Ditangan Erik Thohir dengan pengalaman menjadi Presiden Director intermilan akan berharap membangun system liga yang bener-bener professional. Dan keyakinan itu menjadi semakin kuat dengan rekam jejak mengelola BUMN dengan prinsip professional, governance dan juga berAKHLAK.
Inovasi akan menjadi kata kunci terakhir diujung untuk menjaga kualitas permainan dengan melibatkan VAR ( Video Assistant Referee ) yang akan membantu pelaksanaan tugas wasit menjaga permainan fairplay.
“Dengan inovasi melibatkan system VAR yang akan dilakukan sebagai inovasi di lapangan sepakbola maka kompetisi akan semakin kompetitif dan aspek integritas menjadi ekosistem kepastian investasi di club-club sepakbola. Terlihat para anak-anak muda seperti Raffi Ahmad dengan RANS clubnya, Kaesang Pangerap dengan persis solonya akan memunculkan banyak anak-anak muda pengusaha yang melibatkan diri baik sebagai pemilik maupun pegiat sepakbola dan diharapkan memberikan sumbangsih bagi kemajuan sepakbola di Indonesia.” Tutur Dosen tetap UCIC
Kepemimpinan transformatif
Erik thoir salah satu menteri yang mempunyai gaya kepemimpinan, dimana dalam arti epistemology bisa diartikan sebagai gaya kepemimpinan yang dilakukan pemimpin dengan memotivasi dan memberdayakan orang-orang yang menjadi tanggungjawab untuk bekerja sama mewujudkan visi perubahan.
Secara definitif bisa di artikan sebagai bentuk nilai, keyakinan dan kebutuhan yang termasuk didalamnya perubahan sebagai bentuk terobosan baru. Dengan gaya kepemimpinan ini maka Erik Thohir sering kali membuat terobosan baru dan untuk konteks yang luas maka memang di perlukan lebih banyak orang-orang yang memiliki gaya kepemimpinan transformatif untuk mengelola bangsa ini ke depannya.
“Kepemimpinan transformatif bukan saja membuat terobosan baru semata, namun juga menekankan prinsip governance dalam tata kelolanya termasuk juga melakukan tindakan pencegahan terjadinya Fraud.
Diharapkan melalui gaya kepemimpinan ini mampu membawa masa depan sepakbola Indonesia jauh lebih baik lagi dan membawa nama harum Indonesia di pentas internasional. Harapan itu besar dan dapat di wujudkan oleh Erik thohir sebagai pemimpin yang visioner.” Pungkasnya.
(Edo)
Related Stories
September 7, 2024