
Jakarta – Pasca bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Kota Sibolga, Sumatra Utara, Pdt. Ida Turnip, S.Th, bersama tim kemanusiaan dari Jakarta, turun langsung ke lokasi bencana untuk memantau kondisi warga serta melakukan penanganan darurat dan pendampingan rohani.
Bencana banjir dan longsor tersebut terjadi akibat curah hujan yang sangat tinggi selama beberapa hari, yakni pada 23–26 November 2025. Luapan Sungai Aek Doras dan Aek Parira menyebabkan banjir besar yang melanda empat kecamatan, yaitu Sibolga Utara, Sibolga Selatan, Sibolga Sambas, dan Sibolga Kota. Ratusan rumah warga rusak, sebagian tertimbun longsor, serta aktivitas ekonomi masyarakat lumpuh total.

Dalam kunjungannya, Pdt. Ida Turnip menyampaikan rasa duka dan keprihatinan yang mendalam atas musibah yang menimpa masyarakat Sibolga.
“Kami sangat-sangat prihatin atas bencana banjir dan longsor yang terjadi di Kota Sibolga. Saya melihat langsung kondisi di lapangan dan merasakan penderitaan saudara-saudara kita. Banyak warga kehilangan tempat tinggal, hidup dalam keterbatasan, dan membutuhkan perhatian serta uluran tangan dari semua pihak,” ujar Pdt. Ida Turnip kepada awak media di Sibolga, Jumat (18/12/2025).

Kunjungan ke GKPS Sibolga
Selain meninjau lokasi terdampak banjir, Pdt. Ida Turnip juga mengunjungi Gereja GKPS Sibolga. Kehadiran beliau disambut hangat oleh para pendeta dan jemaat dengan penuh sukacita dan haru.
“Kami singgah ke GKPS Sibolga karena ada jemaat Tuhan yang terdampak langsung, rumah mereka tertimbun longsor dan rusak akibat banjir. Kami datang untuk menguatkan, mendoakan, dan mengingatkan mereka agar tetap berharap dan kuat di dalam Tuhan,” jelasnya.
Kondisi Lapangan Memprihatinkan
Saat meninjau langsung titik-titik banjir, Pdt. Ida Turnip mendapati banyak rumah warga hancur, sawah rusak, serta berbagai usaha masyarakat hanyut terbawa arus banjir.
“Kami masuk ke rumah-rumah warga dan melihat hampir semuanya rusak parah. Saat ini masyarakat masih bergotong royong membersihkan lumpur dan puing-puing sisa banjir,” katanya.
Dari hasil pengamatan di lapangan, terlihat banyak tumpukan kayu berukuran besar yang terseret masuk ke pemukiman warga. Menurut keterangan masyarakat setempat, kayu-kayu tersebut diduga berasal dari penebangan hutan secara liar, yang memperparah dampak banjir.
Harapan dan Seruan Kemanusiaan
Pdt. Ida Turnip berharap agar pemerintah pusat dan daerah terus hadir memberikan bantuan kemanusiaan, baik dalam bentuk logistik, perbaikan infrastruktur, maupun pemulihan ekonomi warga.
“Kami berharap pemerintah terus memberikan perhatian serius, menyalurkan bantuan secara merata, serta segera melakukan pemulihan pasca-banjir agar masyarakat Sibolga dapat kembali menjalani kehidupan dengan layak,” tutupnya.
Penguatan Firman Tuhan di Tengah Bencana
Di tengah duka dan penderitaan akibat bencana, Pdt. Ida Turnip mengajak masyarakat untuk tetap berpegang pada pengharapan di dalam Tuhan. Beberapa ayat Alkitab yang disampaikan sebagai penguatan iman antara lain:
Mazmur 34:20 “TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.”
Yesaya 43:2 “Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan.”
Roma 8:28 “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia.”
Melalui kunjungan ini, Pdt. Ida Turnip menegaskan bahwa kehadiran gereja dan semua elemen masyarakat sangat penting dalam masa-masa sulit, sebagai wujud nyata kasih, kepedulian, dan pengharapan bagi sesama.
