
Agung Dekil pentolan Forkot Aktivis 98 menyampaikan menjelang hari korupsi 9 Desember 2025 menyampaikan bahwa Indonesia menjadi urutan tertinggi dalam hal Korupsi.
Korupsi bukan hanya dikaitkan dengan uang saja tetapi kekuasaan yang diberikan secara berlebihan , penempatan aparat yang berlebihan di instansi akan sangat merusak iklim demokrasi.
Aktivis 98 yang memiliki rekam jejak yang panjang dalam menolak KKN dan Sampai terbentuknya Lembaga Rasuah di bidang Korupsi menunjukkan keseriusan dalam pemberantasan Korupsi , kami sepakat untuk menolak bahwa tidak boleh aparat mengendalikan dengan dalil “pengawasan”.
ini menjadi kritik untuk Pemerintah Pusat hingga Daerah untuk benar-benar sungguh dalam menggunakan Anggaran untuk kepentingan rakyat bukan untuk kelompok dan golongan tertentu.
Ekonomi Indonesia yang tidak sehat dan ketimpangan sosial yang terlihat sangat jelas membuat kecemburuan sosial itu hadir di tengah-tengah masyarakat , ini akan mengakibatkan kemarahan pada masyarakat itu sendiri.
Berdasarkan laporan dan penindakan dari aparat penegak hukum (Kejaksaan Agung
dan KPK) hingga periode berjalan tahun 2025, terdapat sejumlah kasus korupsi besar yang sedang ditangani.
Hal ini menunjukan bahwa Korupsi telah merasuk hingga ke jantung sistem pemerintahan, menciptakan “negara di dalam negara” di mana kepentingan pribadi atau kelompok lebih diutamakan daripada kepentingan umum. Situasi ini diperparah dengan adanya isu isu pelemahan kelembagaan antikorupsi (termasuk independensi dan kewenangan lembaga penegak hukum) serta resiko korupsi politik (misalnya politik uang dan konflik kepentingan dalam perumusan undang-undang). Urgensi pembahasan ini adalah untuk mengevaluasi secara kritis apakah reformasi kelembagaan yang ada saat ini sudah cukup kuat untuk menghadapi serangan balik dari koruptor?
Fakta adanya kasus-kasus besar dengan kerugian triliunan rupiah di tahun 2025, terutama yang melibatkan BUMN dan lembaga pembiayaan, memperkuat argument Anda mengenai urgensi dan kedaruratan (darurat korupsi) untuk menyelenggarakan dialog publik. Korupsi tidak hanya terjadi di level kecil, tetapi juga merusak fondasi ekonomi negara melalui sektor strategis.
