
Sampang – Perisaihukum.com
Di sebuah rumah sederhana di Jalan Kenari Laodan, Kecamatan Omben, tumbuh seorang gadis yang hidupnya dipenuhi doa dan perjuangan. Namanya Fahrunnisak Amalia, akrab disapa Alya. Di usianya yang masih muda, ia telah menjadi penjaga 30 juz Al-Qur’an.
Kisah Alya kian menyentuh hati. Berasal dari keluarga sederhana, ia berhasil meraih bangku perguruan tinggi berkat Beasiswa Sahabat Tahun 2025, sebuah program pendidikan yang digagas oleh Bupati Sampang, H. Slamet Junaidi. Melalui beasiswa tuntas tersebut, Alya kini dapat menempuh pendidikan di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, Fakultas Keperawatan dan Kebidanan, Program Studi S1 Kebidanan.
“Alhamdulillah, terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Bupati Sampang. Tanpa bantuan beliau, mungkin saya hanya bisa menyimpan mimpi. Sekarang, di semester lima ini saya bisa melanjutkan pendidikan hingga tuntas dan menggapai cita-cita,” ungkap Alya dengan suara bergetar, matanya berkaca-kaca.
Perjalanan Alya penuh perjuangan dan pengorbanan. Sebagai putri dari Hanifa, ia menyaksikan langsung bagaimana ibunya berjuang membesarkannya dalam keterbatasan ekonomi. Baginya, beasiswa tersebut bukan sekadar bantuan materi, melainkan jalan terang yang membukakan masa depan.
“Semoga Bapak Bupati selalu sehat dan mampu membawa Sampang ke arah yang lebih maju. Dengan adanya program ini, anak-anak seperti saya bisa terus bermimpi,” tambahnya tulus.
Alya bercita-cita menjadi seorang bidan. Profesi itu ia pandang bukan hanya pekerjaan, melainkan bentuk pengabdian untuk membantu masyarakat, terutama para ibu di desa yang sering mengalami keterbatasan akses kesehatan. Semangat itu ia pupuk dari nilai-nilai Al-Qur’an yang ia hafalkan dan amalkan setiap hari.
Kisah Alya menjadi bukti bahwa pendidikan mampu mengangkat derajat manusia. Dari pelosok desa yang jauh dari hiruk-pikuk kota, lahirlah generasi emas yang siap mengubah wajah Sampang.
Alya bukan sekadar penerima beasiswa, melainkan simbol harapan. Bahwa setiap anak desa berhak bermimpi besar—dan dengan doa, perjuangan, serta kepedulian pemerintah, mimpi itu bisa diwujudkan.” (Tim / Red)