
Jakarta, perisaihukum.com
Upaya sejumlah media untuk mendapatkan keterangan resmi dari Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta terkait rencana pembangunan embung di Cakung Barat kembali menemui jalan buntu. Pada Senin (24/11/2025), para jurnalis yang datang ke kantor dinas tak memperoleh informasi yang seharusnya menjadi hak publik.
Kantor Dinas SDA di Jalan Taman Jati Baru No. 1, Tanah Abang, awalnya menerima kedatangan wartawan melalui petugas keamanan. Para jurnalis kemudian diarahkan ke ruang Humas dan ditemui Samudra, staf honorer bagian tersebut. Namun, Samudra menegaskan dirinya tidak memiliki kewenangan memberikan pernyataan resmi soal embung Cakung Barat.
“Saya tidak bisa memberikan statement resmi untuk saat ini. Akan saya koordinasikan dengan Kasubag Umum,” ujarnya. Sayangnya, pejabat Kasubag Umum dikabarkan tidak berada di tempat saat konfirmasi diminta.
Situasi ini memicu kritik dari jurnalis dan masyarakat yang menantikan informasi terkait progres rencana pembangunan embung—proyek yang digadang sebagai solusi pengendalian banjir di Cakung Barat.
Minimnya keterbukaan dinilai bertentangan dengan prinsip pelayanan publik. Publik berharap Dinas SDA setidaknya dapat menyampaikan perkembangan kajian, kesiapan anggaran, ataupun gambaran timeline perencanaan, meski keputusan final masih menunggu proses teknis internal.
Keterbukaan informasi dinilai penting agar warga tidak diselimuti ketidakpastian soal realisasi proyek strategis tersebut.
Sebelumnya, warga, ketua RT, lurah, camat, hingga Wali Kota Jakarta Timur telah menyatakan dukungan terhadap pembangunan embung sebagai solusi jangka panjang penanganan banjir. Namun hingga kini, belum ada penjelasan resmi dari Dinas SDA yang memegang kewenangan anggaran dan kajian teknis.
Ketiadaan informasi hari ini membuat publik mendesak Dinas SDA DKI Jakarta membuka kanal komunikasi yang lebih jelas serta mudah diakses media. Penjelasan mengenai status rencana, progres kajian, hingga timeline implementasi dianggap krusial agar pembahasan embung Cakung Barat tidak berhenti di wacana, tetapi bergerak menuju langkah konkret memperkuat mitigasi banjir di ibu kota.
Report : Ayub Mauliate Sihombing
