
Jakarta, perisaihukum.com
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perkumpulan Wartawan Online Dwipantara (PWO Dwipantara), Feri Rusdiono, SH, memberikan apresiasi tinggi kepada Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI) yang telah menggelar demonstrasi teknologi Mobile RF-Cyber Intelligence Solutions bersama Shyam VNL India di Jakarta, Senin (22/9/2025).
Menurut Feri Rusdiono, kegiatan ini merupakan langkah maju dalam upaya memperkuat pertahanan negara di era digital. Kehadiran berbagai pejabat tinggi dari TNI, Polri, BIN, BSSN, serta industri pertahanan strategis nasional menandakan keseriusan pemerintah dalam merespons ancaman modern, terutama di bidang siber dan komunikasi.
“Sebagai insan pers, saya menilai ini sebuah terobosan penting. Kemhan RI berani membuka ruang kolaborasi internasional untuk memperkenalkan teknologi RF-Cyber yang sangat relevan dengan tantangan keamanan bangsa ke depan,” ujar Feri Rusdiono usai mengikuti pertemuan demonstrasi.
Ia menambahkan, perkembangan teknologi komunikasi global tidak bisa dilepaskan dari potensi ancaman infiltrasi jaringan asing, penyadapan, hingga serangan siber yang dapat melemahkan kedaulatan nasional. Karena itu, menurutnya, kehadiran teknologi seperti yang ditawarkan Shyam VNL sangat layak dipertimbangkan oleh pemerintah Indonesia.
“Ancaman siber bukan lagi isu masa depan, tetapi sudah menjadi realitas hari ini. Dengan teknologi RF-Cyber, Indonesia dapat lebih siap melindungi data strategis, komunikasi militer, hingga rapat-rapat kenegaraan dari potensi penyadapan,” tambahnya.
Feri juga menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah, aparat keamanan, akademisi, serta industri pertahanan nasional dalam menyerap dan mengadaptasi teknologi tersebut. Dengan begitu, Indonesia tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga bisa mengembangkan kapasitas teknologi pertahanan secara mandiri.
Ia menegaskan, langkah Kemhan RI patut diapresiasi karena tidak hanya memperkuat kerja sama pertahanan dengan India, tetapi juga membuka peluang bagi industri pertahanan nasional untuk menguasai teknologi informasi dan komunikasi tingkat tinggi.
“Momentum ini adalah kesempatan emas bagi Indonesia untuk mempercepat lompatan teknologi di bidang pertahanan. Dunia pers tentu mendukung upaya-upaya yang memperkuat kedaulatan negara,” tegas Feri.
Dalam pandangannya, keterlibatan langsung pejabat tinggi TNI, Polri, BIN, dan BSSN memperlihatkan kesadaran bersama bahwa ancaman keamanan kini tidak hanya datang dari darat, laut, dan udara, tetapi juga dari ruang maya (cyberspace).
Feri berharap, hasil dari demonstrasi ini tidak berhenti pada tataran pertemuan, tetapi dapat ditindaklanjuti dengan kajian mendalam dan implementasi nyata dalam sistem keamanan nasional.
“Kita perlu memastikan teknologi ini benar-benar dapat diintegrasikan dengan kebutuhan pertahanan Indonesia, sekaligus memberikan manfaat besar bagi kepentingan strategis bangsa,” ujarnya.
Ketua Umum PWO Dwipantara itu juga mengingatkan pentingnya keberimbangan antara pemanfaatan teknologi asing dengan kemandirian nasional. Menurutnya, setiap kerja sama internasional harus diarahkan untuk memperkuat kapasitas dalam negeri.
“Kemhan RI harus memastikan transfer teknologi berjalan dengan baik, sehingga SDM kita mampu menguasai, mengoperasikan, bahkan mengembangkan sistem serupa di masa depan,” kata Feri.
Selain itu, ia mengapresiasi keterbukaan Kemhan RI dalam menghadirkan media dalam forum demonstrasi ini. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk transparan sekaligus melibatkan publik dalam memahami langkah-langkah strategis pertahanan negara.
“Media memiliki peran penting untuk menyampaikan informasi yang benar kepada masyarakat terkait apa yang sedang diupayakan pemerintah. Dengan demikian, publik dapat melihat bahwa pertahanan negara terus diperkuat dengan teknologi mutakhir,” ucapnya.
Menurut Feri, sinergi pers dan pemerintah menjadi bagian dari sistem pertahanan semesta yang diamanatkan konstitusi. Karena itu, kehadiran insan pers dalam forum ini menjadi bukti bahwa kebijakan pertahanan tidak bisa dilepaskan dari dukungan publik.
Ia menilai, demonstrasi ini juga menjadi simbol bahwa Indonesia siap menghadapi tantangan global di bidang pertahanan modern. Dengan menjalin kemitraan strategis dengan India, Indonesia menunjukkan keseriusan dalam memperkuat diplomasi pertahanan berbasis teknologi.
“Diplomasi pertahanan adalah bagian penting dari upaya menjaga kedaulatan. Kerja sama Indonesia–India di bidang teknologi RF-Cyber adalah langkah nyata memperkuat posisi strategis Indonesia di kawasan,” ungkapnya.
Di akhir pernyataannya, Feri Rusdiono kembali menegaskan bahwa PWO Dwipantara siap mendukung pemerintah dalam mengawal langkah-langkah strategis pertahanan. Pers, katanya, akan terus hadir memberikan informasi, edukasi, sekaligus kontrol publik dalam setiap kebijakan yang menyangkut kepentingan bangsa.
“Apresiasi saya setinggi-tingginya untuk Kemhan RI. Semoga ini menjadi awal dari terobosan besar Indonesia dalam memperkuat pertahanan negara di era digital,” tutup Feri Rusdiono.
Reporter : Jp