
Probolinggo, Perisaihukum.com – Pada Sabtu, 5 Juli 2025, bertepatan dengan 9 Muharram 1447 H, masyarakat bersama para santri Pondok Pesantren Miftahul Khoir, Desa Menyono, Kecamatan Kuripan, Kabupaten Probolinggo, menggelar pawai obor yang berlangsung meriah dan penuh semangat.
Kegiatan ini bukan sekadar arak-arakan biasa, melainkan sebuah perayaan kebersamaan, persatuan, dan semangat ukhuwah Islamiyah. Ratusan warga dan santri mengikuti pawai yang dimulai pukul 18.00 WIB dari halaman Pondok Pesantren Miftahul Khoir.
Acara ini telah menjadi tradisi tahunan yang dirayakan setiap tahun dalam rangka memperingati 9–10 Muharram, sekaligus menyambut Tahun Baru Islam. Selain masyarakat dan santri, para alumni pesantren pun turut serta, menunjukkan kekompakan dan kesolidan seluruh elemen desa.
Salah satu pengurus pondok pesantren sekaligus tokoh pemuda Desa Menyono, H. Zakiyatul Imam, S.Pd., turut hadir mendukung kegiatan tersebut. Dalam keterangannya, ia mengatakan:
“Semoga cahaya obor ini menjadi penerang jalan kita menuju surga-Nya Allah SWT, dan menjadikan Pondok Pesantren serta Desa Menyono lebih baik, lebih maju, penuh berkah dan rahmat dari Allah SWT. Mari kita jadikan momentum ini untuk mempererat tali silaturahmi, menebarkan perdamaian, dan meningkatkan ketaqwaan.”
H. Imam juga dikenal sebagai salah satu aktivis Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kabupaten Probolinggo.
Sementara itu, di tempat terpisah, Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Khoir, KH. Drs. Sholehudin, M.Pd.I., menegaskan bahwa pawai obor ini sudah menjadi tradisi tahunan dan selalu berjalan lancar. Ia menyampaikan:
“Pawai obor ini menjadi salah satu momen penting bagi santri dan masyarakat Desa Menyono khususnya, dan masyarakat luas pada umumnya, untuk memperingati Tahun Baru Islam serta meningkatkan semangat kebersamaan dan ketaqwaan.”
KH. Sholehudin menjelaskan, obor yang dibawa dalam pawai melambangkan semangat hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah, serta cahaya yang menerangi kegelapan—menjadi simbol harapan untuk menyongsong tahun baru yang lebih baik.
Pawai ini juga menjadi ajang untuk mempererat silaturahmi, memperkuat persatuan, dan mengingatkan umat Islam akan pentingnya refleksi serta tekad untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Menurut beliau, kegiatan semacam ini juga berperan sebagai media dakwah dan pengingat akan nilai-nilai luhur dalam Islam.
Acara ditutup dengan kegiatan santunan setelah peserta pawai kembali ke titik awal di Pondok Pesantren Miftahul Khoir
pewarta : HS.
Editor : Rul