
Probolinggo ; Perisaihukum.com
Nasution selaku ketua Aktivis GEPRAK Buka suara kepada PLN Rayon Kraksaan.
Kami adalah para pelanggan PLN Rayon Kraksaan yang sangat merasakan arogansi Petugas PLN yang bertindak tidak manusiawi dan bertindak tanpa croscek data terbaru dalam hal pemberian peringatan dan pemutusan sambungan meteran listrik. Dan Mcb juga di bawa oleh Yudi dengan alasan di perintah oleh atasannya yang bernama Rahcman. Katanya Nasution
Banyak sekali keluhan kami beserta para warga yang pengelolaan Layanan PLN Rayon Kraksaan berkaitan dengan hal-hal berikut:
Sering kali petugas datang langsung main cabut saja meteran tanpa permisi dan menjelaskan duduk persoalan. Padahal walaupun rekening menunggak namun sudah dibayar pada saat sebelum pemutusan sementara. Petugas hanya berbekal data pagi hari dan memutus siang atau sore hari. Padahal siang harinya sudah dibayar. Ini adalah tindakan gegabah, ironis, dan tidak manusiawi. Bandingkan dengan layanan yang sering bayar pet. Kenapa tidak mencoba introspeksi diri.
Terakhir ada rekan tetangga yang mengadu ke saya bahwa rekeningnya nomor IDPEL 513570163888 yang sudah membayar tanggal 06 MEI 2025 . Jam 08 -15 wib. Namun, anehnya tanggal 06 Mei pada jam 10 – Wib pihak PLN langsung Memutuskan aliran listrik.
Padahal, pembayaran di tempat payment point yang dicek pada saat sebelum email ini ditulis statusnya sudah lunas dan mencoba dicek atau dibayar tempat lain statusnya juga lunas. Hal ini tentu menunjukkan buruknya sistem administrasi dan koordinasi PLN yang menjadikan masyarakat pelanggan menjadi korban.
Masih kata Nasution Agar setiap pemadaman tidak dilakukan dengan tiba-tiba namun melakukan pemberitahuan paling tidak melalui struktur pemerintahan yang ada baik RT atau RW.
Agar PLN Kraksaan bertindak dengan cara manusiawi sesuai adat ketimuran. Permisi ke tuan rumah dengan menjelaskan sebaik-baiknya dan juga menerima penjelasan atau sanggahan dari pelanggan.
Agar petugas lapangan “sedetik” sebelum melakukan pemutusan atau tindakan yang akan mengurangi hak konsumen berkoordinasi dengan data pusat yang sudah online dengan PPOB Online. Agar kejadian nomor 2 keluhan kami tidak terjadi lagi.
Mohon pihak-pihak stakeholder memberi perhatian terhadap masalah ini.
Demikian permohonan kami agar diperhatikan sebagaimana mestinya. Terima kasih. Cetusnya Nasution.
Nasution menjelaskan kepada awak media bahwasanya kami sudah koordinasi dengan Pihak PLN namun sampai saat ini belum ada respon.
Tim/Red