
PERISAIHUKUM.COM –
JAKARTA – Praktik Percaloan nembak SIM ternyata belum bener bener hilang di Kantor Satpas SIM Polres Metro Depok, ini terbukti dan terlihat begitu gamblangnya para Oknum Calo yang juga petugas secara terang terangan menawarkan jasa pembuatan SIM secara tembak.
Dengan menawarkan jasa pengurusan lebih cepat, oknum calo beraksi. Kebanyakan memang tidak terlihat secara kasat mata.
Namun, ada pula yang berada di dalam, mencari para masyarakat yang akan membuat SIM baru dengan bantuan jasa instan. Modusnya dengan menghampiri dan menawari yang akan masuk ke dalam gedung Satpas SIM
“Mau Buat SIM ya de, sini sama saya enggak lama kok ” bujuk seorang calo kepada laki laki yang merupakan masih berstatus mahasiswa.
Calo tersebut mengatakan, dengan menggunakan jasanya semua urusan rampung dalam waktu yang lumayan cepat, Sementara, jika mengurus sendiri butuh waktu lama kadang harus berhari hari jika pemohon SIM tidak lulus.dalam ujian teori atau praktek.
“Saya kenal sama orang dalam, kalau mau buat SIM Rp 850.000 aja, Catat nomor handphone saya kalau enggak percaya,” tawar calo laki laki paruh baya itu.
Praktik percaloan yang masih terjadi di Kantor Satpas SIM Polres Metro Depok ini juga disaksikan oleh Sumirat (39). Pria yang hendak mengurus perpanjangan Perpanjangan SIM nya yg beberapa hari akan segera habis masa berlakunya itu kecewa karena melihat calo bisa dengan mudah mengurus berkas dan prosesnya secara instan. .
Padahal, ia dan warga lainnya mesti antre. Praktik ini justru merugikan karena menyebabkan mereka yang melalui prosedur mengantre justru selesai belakangan atau lebih lama.
“Ada saya lihat sampai nyusupin berkas mungkin sampai tiga berkas. Terus nanti enggak lama datang ambil lagi. Padahal dia enggak ikut antre, enggak dipanggil. Ini yang menurut saya yang juga bikin lama, kalau calonya dibasmi bisa lebih cepat,” ujar Sumirat.
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya saat memberikan arahan pada acara Rapim TNI – Polri, Kamis (30/1/2025) lalu meminta agar kualitas pelayanan publik ditingkatkan dalam Program Asta Cita.
Presiden tidak ingin rakyat mengeluh tentang pelayanan yang lamban, berbelit-belit, dan diwarnai pungutan liar (pungli).
“Saya tidak ingin lagi mendengar keluhan di rakyat mengenai pelayanan publik. Dioper sana-sini, berbelit-belit, tidak jelas waktu dan biayanya,” ujar Presiden
“Semuanya harus hilang, kurangi sebanyak-banyaknya dan hilang. Kemudian, praktik-praktik percaloan dan pungli juga harus hilang,” lanjut dia.
Prabowo mengatakan, dia akan membentuk tim khusus untuk memantau situasi pelayanan publik. Pelayanan itu mencakup KTP elektronik, SIM, STNK, BPKB, akta lahir, akta nikah, izin usaha, hingga paspor.
(Red).