
Probolinggo : Perisaihukum.com
Pembangunan Tol Probolinggo Banyuwangi (PROBOWANGI) memang sudah dilaksanakan sejak tahun kemarin. Dan kini, proyek itupun sudah masuk dalam tahap penyelesaian. Bahkan, banyak material-material yang datang dan disiapkan untuk tahap pengecoran.
Seperti yang ada di Desa Banjarsawah Dusun Krajan RT 01 RW 01Kecamatan Tegalsiwalan Kabupaten Probolinggo. Sejumlah Sisa Material tanah urug untuk proyek Tol Probolinggo Banyuwangi yang melewati jalan Kabupaten itu Masih meninggalkan sisa tanah yang tercecer dan Numpuk di pinggir jalan. Untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan seperti kecelakaan bagi pengguna jalan, PT WASKITA perusahaan yang membangun proses tol di Desa BANJARSAWAH tersebut Cepat mendatangkan pekerjanya untuk membersihkan sisa-sisa material tanah uruk yang numpuk di pinggir jalan tidak sedap di pandang.
Arpaki, salah satu warga mengatakan, memang di saat musim hujan saat banjir tanah uruk tersebut mengalir ke rumah pemukiman dan jalan umum dan tanahnya berserakan di aspal.
Dari pihak Waskita, ada upaya membersihan dari sisa meterial proyek tol. ” Alangkah bagus adanya upaya pembersihan sisa tanah uruk itu dan ada kesadaran dari pekerja proyek tol mau tanggung jawab. Apalagi jika hujan, sisa tanah bisa membahayakan pengguna jalan soalnya licin dan jika lama-lama tidak dibersihkan sisa tanah akan sulit dibersihkan,” ujar Arpaki (01 Maret 2023).
Terpisah saat awak media mewawancarai PAC TEGALSIWALAN Pemuda Pancasila PP Samhadi membeberkan, upaya pembersihan material berupa tanah di aspal jalan itu adalah Tanggung jawabnya pihak WASKITA agar jalan tidak menjadi licin karena material dan membahayakan pengguna jalan. “Supaya warga-warga sekitar dan yang melewati jalan ini agar tidak ada komplain dan mereka bisa merasa nyaman melintasi jalan ini,” katanya
Ditempat berbeda salah satu tokoh masyarakat subut saja kang Amad menyampaikan kepada awak media Masyarakat dusun Krajan desa Banjarsawah RT 01 kecamatan tegalsiwalan Kabupaten Probolinggo di saat musim kemarau waktu pengerjaan proyek tol itu banyak debu yang masuk ke rumah dan kemakanan pokok warga dari 40 KK. Selama ini dari pihak Waskita tidak ada kontribusi sama sekali, Bahkan dampak dari pemadatan lebih dari 5 rumah warga ada yang retak. Pihak WASKITA harus bertanggung jawab

Masih sambung dari kang Amad Di saat ini lagi musim hujan sisa material masih menumpuk, tumpukan sisa meterial proyek tol terbawa air hujan ke pemukiman warga dan jalan Kabupaten airnya dan lumpur tergenang di jalan dan pemukiman, seharusnya pihak Waskita bertanggung jawab terhadap sisa meterial proyek tol, pihak WASKITA pernah berjanji di bawah jembatan tol itu mau di kasih lampu penerangan jalan umum namun hingga saat ini belum ada sama sekali. Cutusnya
Kepala desa Banjarsawah sebut saja kaconk YUDI menerangkan kepada awak media banyak warga yang komplain di bawah jembatan tol itu harus kembali semula seperti dahulu kala tidak ada gundukan karena rawan kecelakaan dan di sisi selatan bila hujan air tergenang di tengah jalan tidak ada pembuangan, apa lagi sebentar Hari raya idul Fitri warga dan penguna jalan supaya lancar dan aman. Ungkapnya kaconk YUDI
(Tim)